Tukik, Bertahanlah Hidup di Laut Lepas !!

Yogyakarta(29/5) – Pantai Goa Cemara merupakan salah satu pantai selatan deretan pantai selatan Pulau Jawa yang terletak di Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya ditumbuhi cemara udang yang tajuknya membentuk atap menyerupai goa.
Ikon berupa patung penyu yang ada di pintu masuk pantai Goa Cemara ini rupanya memiliki makna tersendiri. Pasalnya hampir setiap tahun dilakukan pelepasan tukik (anak penyu) yang berhasil diselamatkan oleh kelompok Konservasi Penyu Mino Raharjo. Kegiatan konservasi ini bermula dari kesadaran para nelayan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan setelah melihat begitu langkanya penyu di kawasan pantai karena perburuan.
Dahulu berbagai jenis penyu bisa ditemukan hampir mendarat setiap minggu pada musim migrasi pada bulan Mei hingga September untuk bertelur, seperti Penyu Hijau, Penyu Belimbing, Penyu Abu-abu, Penyu Lekang, dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu, populasi penyu ini sudah sangat menurun sehingga hanya Penyu Lekang saja yang dapat ditemui di Pantai Goa Cemara.
Mungkin gambar satu orang atau lebih, orang berdiri, orang duduk, kerudung, luar ruangan dan teks
Dalam kegiatannya, Kelompok Konservasi Penyu ini tidak mengembangbiakan penyu, akan tetapi hanya memindah eramkan saja karena pada hakikatnya penyu lebih baik hidup pada lautan lepas. Proses penangkaran penyu diawali dengan penyelamatan telur ketika musim migrasi dari perburuan manusia dan hewan predator. Pemindahan telur penyu mutlak diperlukan untuk menjamin jumlah tetas dan menjaga kehidupan tukik. Dalam sekali penyu bertelur rata-rata satu sarang terdapat 50-130 butir tergantung ukuran dan umur induk penyu. Telur penyu dieramkan dalam pasir di penangkaran kurang lebih selama 50 hari. Sedangkan pelepasan tukik tergantung dari perkiraan daya tahan tukik, kemampuan makan, dan kondisi cuaca.
Kali ini, Karantina Pertanian Yogyakarta berkesempatan untuk mengabadikan momen pelepasan Tukik Lekang dan wawancara langsung dengan salah satu pengurus Kelompok Konservasi Penyu di Pantai Goa Cemara. Menurut Yatiman, ini merupakan pelepasan tukik pertama di tahun 2022 dengan jumlah tukik yang dilepas kurang lebih 120 ekor yang dibagi dalam 2 hari yaitu tanggal 28 Mei 2022 oleh komunitas dan tanggal 29 Mei 2022 oleh masyarakat umum. Selain untuk menarik para wisatawan, kegiatan ini juga sebagai wadah edukasi untuk masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Yatiman berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya karena banyaknya sampah di laut lepas mengancam kehidupan penyu selain perburuan manusian.